Siapkan Mental Anak Agar Menjadi Percaya Diri

Kepercayaan diri dan rasa menghargai diri sendiri akan menjadi pondasi bagi masa depan anak-anak kita. mengajarkan anak-anak agar bisa percaya diri menjadi tanggung jawab besar bagi orang tua. Sikap percaya diri juga sangat penting saat anak mulai melakukan hal baru tanpa bantuan orang lain. Tentu ini akan membuat anak menjadi mampu meningkatkan potensi dirinya, tanpa tergantung kepada orang lain.
Penulis The Positive Dicipline Series, Jane Nelson, mengatakan bahwa penghargaan terhadap diri sendiri berawal dari rasa memiliki, meyakini bahwa diri sendiri mampu, dan mengetahui kontribusi kita dinilai serta dihargai.
Lalu bagaimana cara agar orang tua dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak? Simak 7 strategi sederhana berikut ini.
1. Beri Pilihan dan Tanggung Jawab
Sejak usia tiga tahun, anak sudah bisa diajak bekerja sama. Beri dia tanggung jawab melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana sesuai dengan tingkat usianya. Kalau ibu sedang menyapu, anak bisa diberi kain lap kecil untuk dia membantu melap meja. Biarkan anak memilih, karena memilih adalah salah satu proses anak belajar mengambil keputusan. Berikan kesempatan anak untuk memilih bagian mana yang harus dia lap duluan.

2. Empati Pada Anak
Sejak usia 0 sampai 8 tahun yang paling berkembang dari seorang anak adalah perasaan. Bangun kepercayaan diri anak dengan mendengarkan apa yang anak rasakan.
3. Beri Pujian
Puji usahanya untuk mencapai sesuatu, bukan hasilnya. Itu akan membuat anak melihat hambatan sebagai tantangan yang bisa diatasi. Misalnya anak berhasil memakai bajunya sendiri, pujilah dengan melihat usahanya. "Wah, alhamdulillah kakak sudah berusaha pakai baju sendiri ya. Besok-besok pasti kakak mau berusaha untuk bisa buka baju sendiri." Atau ketika anak sedang mewarnai, "Pilihan warna yang kakak pilih bagus, bunganya jadi warna warni, indah sekali."
4. Berikan Perhatian
Jangan beri perhatian pada anak sambil lalu. Beri perhatian yang tak terbagi agar ia menganggap dirinya penting dan berharga. Bagi orang tua yang sudah punya anak lebih dari satu, biasanya akan terpecah konsentrasi perhatiannya. Tapi cobalah untuk tetap fokus memberikan perhatian pada anak ketika berhadapan dengannya. Misalnya dengan membungkukkan badan sejajar dengan anak saat membetulkan kancing bajunya. Atau menatap wajahnya dan menyauti saat dia bercerita.
5. Jangan sebut si Kecil 'Pemalu'
Tanpa sadar orang tua sering menyebut perilaku anak sesuai dengan perspektifnya pas didepan anak. Orang tua menganggap anaknya pemalu, lalu sering orang tua menyebut anaknya pemalu didepan orang lain. Melabeli anak dengan sebutan pemalu akan membuat ia percaya bahwa ia adalah seorang yang pemalu.
6. Jadilah Role Model
Pengajaran terbaik adalah dengan memberi teladan. Apapun yang kita inginkan terhadap anak maka kitalah yang mempraktikkan secara langsung dihadapannya. Praktikkan cara bersosialisasi didepan anak. Sering tersenyum, menyapa, mengucapkan salam, ramah pada orang lain, mudah membantu, dan lain-lain.
7. Beri Cinta Tanpa Syarat
Saat harus mengoreksi kesalahannya, perjelas yang bermasalah adalah perilakunya, bukan dirinya. Misal saat dia sering memainkan kabel, perjelas bahwa orang tua melarang bukan karena tidak sayang, tapi karena yang dia lakukan akan membahayakan dirinya sendiri, tentu kita tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Dari ketujuh strategi sederhana ini bisa jadi akan menemui perbedaan dalam pengaplikasiannya bagi setiap keluarga. Dan dari beberapa poin diatas mungkin saja akan ada yang perlu ditambahkan agar kita bisa efektif dalam melatih anak agar percaya diri.
38 comments
jadi role model ini harus dimulai sejak kecil, sejak anak mulai bisa melihat dunia papah mamahnya
ReplyDeleteBetul banget mak, kalo udah gede mereka udah keburu mencontoh role model yang lain. Mending kalo yang dicontoh baik, kalo ternyata lebih buruk kan gazwaat.
Deletemasyaallah. semua sebnrnya tanpa modal dana ya :)
ReplyDeleteIyess mom, semuanya berasal dari dalam rumah, orang tua dan anaknya, pake cinta dan kasih sayang.
DeleteWah, makasih sharingnya. Untuk yang memberi tanggung jawab kadang yang masih nggak tega karena anak masih kecil. Tapi bener, semua memang harus dimulai sejak dini ya, Mbak.
ReplyDeleteMemang harus dimulai pelan-pelan sejak kecil bund, saya juga masih belajar kok soal ini, hihi ^^
DeleteWahhh benar banget mbak. Mendidik moral dan menyetting kepribadian dari mulai kanak kanak
ReplyDeletekarena membangun kepribadian akan melalui waktu yang panjang, jadi masa kanak2 adalah waktu memulai yang pas
DeleteSetelah saya menjadi ibu, saya yang semula berpikir bahwa orangtua tidak perlu jaim di depan anak berubah pikiran. Bagaimana pun, orangtua harus menjaga sikapnya di depan anak2 agar ia senantiasa memberi contoh yang benar dan baik bagi anak-anaknya, alias menjadi role model.
ReplyDeletemasyaallah, jadi dengan sendirinya kita bisa menahan diri saat didepan anak yang masih mencontoh orang tua ya mba ^^
DeleteMantul bun
ReplyDeletekayak bola donk, hehehe
Deleteterima kasih sudah berkunjung ya ^^
role model itu penting. sebab anak2 peniru ulung.
ReplyDeletebenar sekali, kita juga harus bisa menahan diri untuk tidak bersikap berlebihan didepan anak2 ^^
DeleteJadi Role Model, kalau ingin anaknya jadi percaya diri, Emaknya juga harus percaya diri dulu, ya, Trims Infonya, Mba.
ReplyDeleteSama2 mba, dan jadi role model ini ternyata gak mudah ya.
DeleteYes..benar dan itu menjadi pengalaman sy selalu harus meyakinkan anak2 bahwa mereka bisa, menumbuhkan sifat optimis anak itu perlu proses dan mesti ortu bisa jadi panutannya😁 SEMAMGAT
ReplyDeleteBetul betul betul, semangat maak..
DeleteSuka baca ini. Beri cinta tanpa syarat, ini mengena bangena banget.
ReplyDeleteMasyaallah, mengingatkan diri ya supaya gak banyak nuntut ini itu sama anak. Padahal mereka baru di dunia ini.
DeleteBermanfaat sekali mbak, terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulillah, kembali kasih mba ^^
DeleteNah bener mbak..dulu waktu kecil saya sering dibilang ih malu jangan gini jangan gitu, akhirnya pas gede jd agak kurang PD jd trlalu mikirin apa kata orang
ReplyDeleteNah sama, aku juga waktu sering digituin juga. Malah kadang udah nyampe ke tahap bullying. Makin hancurlah percaya dirinya.
Deleteorangtua jaman now memang perlu banyak belajar untuk mendidik anak ya mba, thanks sharingnya, bermanfaat sekali..
ReplyDeleteTantangan ortu era sekarang emang berat bangeeett. Kudu belajar everytime everywhere.
DeleteMenjadi Ibu itu harus siap jadi contoh
ReplyDeleteBelajar tentang apapun setiap hari bersama
Itu sangat menarik
Liburan ini aku full sama baby
Mbah Utinya ke Jakarta
Refreshing
Selamat liburan mbaaaa, senangnya bisa membersamai si kecil dimasa tumbuh kembangnya.
DeleteBenar mb
ReplyDeleteMelabeli anak pemalu malah bikin anak jd tambah malu
Padahal bisa jadi pada awalnya anak bukan malu, tapi hanya belum nyaman saja dengan suasana baru/orang baru yg ditemui ya.
DeleteSusahnya jadi orang tua sempurna :( Dari tiga anak, pendekatannya beda-beda semua disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Seringkali saya sebagai ibu merasa belum sanggup memberikan yang terbaik.
ReplyDeleteSabar ya mba, insyaallah mba Hepy adalah ibu terbaik bagi mereka. Tak terganti.
DeleteDemi no.4, saya biasanya say good bye to gadget dulu. Biar perhatian bisa sepenuhnya ke anak. Memang PR banget, apalagi kalo sedang dikejar deadline :)
ReplyDeleteTapi tetep, sih, demi kebaikan anak, ya.
Iya nih, tantangan banget sama ibu2 jaman now ya.
DeleteRasa percaya diri ini memang penting, agar di masa depan anak bisa menjadi pribadi kuat.
ReplyDeletePerlu diparktikkan ini. Terima kasih mbak...
Sama2 mba. Benar sekali, rasa percaya diri harus anak2 miliki agar semua potensi didalam dirinya mampu mereka salurkan secara positif.
DeleteExactly... Role model adalah kunci utama. Krna nasehat paling utama adalah keteladanan.
ReplyDeleteMantul mbaa, jadi harus terus menambah ilmu untuk bisa menjadi teladan bagi anak2.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung ^^,
meninggalkan jejak yang baik akan membuat yang ditinggalkan menjadi lebih baik